Selasa, 24 November 2009

MENGENAL LEBIH DEKAT KOTA FAK-FAK

Setelah kaki kulangkahkan di Merauke, kini, selanjutnya melangkahkan kaki menuju kota Fak-fak. Kono ceriteranya, Kabupaten Fak-Fak ini sudah berdiri selama kurang lebih 118 tahun, karena itulah Kabupaten Fak-Fak ini disebut sebagai kota perjuangan. Selain itu, ada yang menceriterakan yang lebih menarik mengenai keadaan masyarakat di Kabupaten Fak-Fak ini, yaitu mengenai kerukunan beragamanya.
Memang kenyataan yang ada, setelah sampai di kota Fak-fak, soal kerukunan umat beragama, hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak perlu ditanyakan dalam masyarakat di Kabupaten Fak-Fak. Tiga agama besar yang ada di Kabupaten Fak-Fak adalah Muslim, Katolik, dan Protestan. Dalam masyarakat di Kabupaten Fak-Fak, ada istilah satu tungku tiga batu.
Satu tungku tiga batu ialah istilah yang dipakai untuk menggambarkan bahwa di dalam satu keluarga, keanekaragaman dalam beragama itu merupakan hal yang biasa. Jadi, di dalam suatu keluarga, kerukunan tetap terjaga meskipun keyakinan mereka berbeda-beda.
Kalau Mengunjungi Kabupaten Fak-Fak akan memberikan kenangan yang tak terlupakan dalam benak Anda. Menikmati pemandangan alam dan mengenal lebih dalam mengenai hal-hal menarik di kota perjuangan ini akan membuat pengalaman Anda semakin berkesan.
Kapan aku bisa datang kesini lagi ? mungkin bulan madu nanti . . . . . . . (rstmopm)

Senin, 23 November 2009

ASYIKNYA di TAMAN NASIONAL WASUR MERAUKE

(Wasur Merauke) - Merauke merupakan salah satu kota Kabupaten dari 29 kota Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Papua. Kota ini, letaknya paling timur wilayah Indonesia dan mempunyai potensi wisata alam yang menarik.

Obyek wisata kota Merauke yang menarik seperti, wisata alam, sejarah, dan budaya. Wisata alam meliputi pantai-pantai yang terletak disebalah selatan, taman nasional, suaka marga satwa atau cagar alam, dan penangkaran buaya.


Dikota ini, memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Sedangkan dunia pariwisata dan budaya merupakan salah satu potensi pendukung. Sementara sector pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan merupakan sector unggulan.

Untuk wisata sejarah, adanya tugu Pepera yang menceriterakan atas kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi (RI). Selain itu, adanya tugu peringatan masuknya agama Katolik di Merauke.


Sementara wisata budaya, disini dapat dilihat pada saat menerima tamu atau saat upacara adat, seperti kota distrik Kimaam, setiap bulan Agustus diadakan festival Dambu yang menampilkan tari dan gulat tradisional.


Distrk Kimaam merupakan lokasi paling jauh dari Merauke. Setidaknya dari membutuhkan waktu 45 menit perjalanan dengan pesawat perintis atau 12 Jam dengan Kapal motor (KM) karena di daerah ini belum ada rutte jalan darat..
Wisata alam, pantai yang cukup dikenal disini adalah Pantai Lampu Satu yang terletak di kampong Imbuti, sekitar 4 Km dari pusat kota Merauke. Diberi nama Lampu satu, lantaran di pantai ini ada mercusuar yang berdiri tegak dan kokoh menghadap kelaut. Dipantai dengan hamparan pasir memanjang ini, kita bisa melihat matahari tenggelam (Sunset).

Suasana serupa juga terdapat di Pantai Natsai atau Kadang juga disebut Pantai Wendu. Letaknya, sekitar 25 Km dari pusat kota dan pantai ini bisa dibilang pantai mati. Tiada manusia yang beraktivitas di pantai ini hanya beberapa sebagian kecil pondok seadanya yang masih ada.

Taman Nasional Wasur
Perjalanan menuju Taman Nasional Wasur, disepanjang lintasan akan terlihat tanah tanah gundukan setinggi 2 – 7 meter di tepi jalan. Tanah gundukan tersebut bukanlah gundukan tanah belaka, melainkan merupakan rumah-rumah semut yang dibangun bertahun tahun. Penduduk disekitarnya menyebutnya “Musamus”. Rumah semut ini menjadi symbol semangat bagi masyarakat setempat.


Upaya menuju TN Wasur, jarak tempuhnya cukup jauh dari Kota Merauke terlebih belum terdapatnya sarana transportasi umum. Kendati jaraknya dari kota Merauke 15 Km, dibutuhkan waktu kira-kira 1 jam perjalanan (jangan lupa bawa air).


Keanehan TN Wasur, sekitar 70 persen dari luas kawasannya berupa vegetasi savanna, sedang lainnya berupa vegetasi hutan rawa, hutan musim, hutan pantai, hutan bamboo, padang rumput, dan hutan rawa sagu yang cukup luas. Jenis tumbuhan yang mendominasi antara lain, apai-api (Avicenia sp), tancang (Bruguiera sp)Ketapang (Terminalia sp), dan kayu putih (Melaleuca sp).

Sedangkan satwa yang sering dijumpai disini, seperti, Kanguru pohon, Kesturi Raja, Kaswari Gelambir, Dara Mahkota/Mambruk, Cindrawasih Raja, Cindrawasih Merah, Buaya air tawar, dan buaya air asin.

Salah satu daerah yang tak kalah menariknya di TN Wasur ini, Danau Rawa Biru. Disini berbagai jenis satwa seperti burung migrant, Walabi, dan Kasuari sering dating dan menghuni di Danau tersebut. Danau ini sering disebut “Tanah Air)karena ramainya berbagai kehidupan satwa - satwa.

Perjalanan dari jayapura menuju Merauke dapat menggunakan pesawat terbang. Setelah itu, menggunakan kendaraan roda empat ke lokasi melalui jalan Trans Irian. Musim kunjungan terbaik antara bulan Juli – November. Selamat menikmati perjalanan yang tidak menjemukan ini (rstmopm)